Jumat, 23 April 2010

SEJARAH KEPRAMUKAAN SEDUNIA

Riwayat Bapak Pandu Dunia

Beliau lahir di London pada tanggal 22 Februari 1857. Nama kecilnya ialah Robert Stephenson Smyth. Ayahnya adalah seorang profesor geometri di Universitas Oxford, bernama Prof. Boden Powell. Sedangkan ibunya bernama Henrielca Powell. Robert Stephenson Smyth lahir diantara 7 saudara dengan kakak-kakaknya yang bernama Warrington, George, Agoustus, dan Fransisi. Sedangkan adik-adiknya bernama Agnes dan Boden.

Beliau menikah dengan Olave St. Clair Soames, pada tanggal 30 Oktober 1912 di usianya yang ke-55. Beliau mempunyai 3 orang anak, yaitu Peter, Heatler, dan Betty. Beliau bekerja di kemiliteran dan pensiun pada tahun 1910 dengan pangkat terakhirnya, yaitu Letnan Jenderal. Buku-buku karangannya antara lain :

  1. Scouting For Boys
  2. Boys Scout
  3. Sugesty Boy Scout Scene
  4. Aids to Scouting
  5. Rovering to succes
  6. dll.

Beliau mendapatkan gelar Lord dari Raja George karena jasanya mengalahkan kerajaan Zuu di Afrika Selatan dan mengambil manik kayu milik Raja Dini Zulu pada tahun 1929. Beliau meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya pada usianya yang menginjak 83 tahun. Beliau memiliki gelar Sir Lord Robert Stephenson John Smyth Boden Powell of Gilwell Baron.

A. Sejarah Pendidikan Kepramukaan Dunia

1. Pada awal tahun 1908, Boden Powell menulis buku yang berjudul “Scouting For Boys” yang digunakan sebagai pembungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya dan kemudian berdiri dengan nama “Boys Scout”.

2. Disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri atas bantuan Agnes, adik perempuan Boden Powell, dan diteruskan oleh Ny. Powell. Organisasi kepramukaan putri tersebut bernama “Girl Guides”

3. Pada tahun 1916 berdiri sekelompok pramuka seusia siaga yang disebut CUB (anak srigala) dengan buku karangan Ruydyard kliping yang berjudul “The Jungle Book” sebagai cerita pembungkus acara kegiatan.

4. Pada tahun 1916 Boden Powell mendirikan organisasi pramuka seusia penegak dengan nama “Rover Scout” dan dengan buku karangannya yang berjudul “Rovering to success” sebagai buku pembungkus acara dan kegiatannya.

5. Pada tahun 1920 diselenggarakan jamboree sedunia yang pertama kalinya, yaitu di arena Olympiade, London, Inggris. Jambore tersebut diikuti oleh 27 negara dan pada Jambore ini, boden Powell diangkat sebagai “Chief Scout Of The World” atau bapak pandu kepramukaan sedunia.

6. Pada tahun 1920 dibentuk dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan biro sekretariatnya yang berada di London dan dipindahkan ke Ottawa, Kanada, kemudian dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss pada tanggal 1 Mei 1968.

7. Biro kepramukaan sedunia putri sampai sekarang masih berada di London, inggris, dan juga mempunyai kantor di 5 kawasan, yaitu :

1. Eropa

2. Asia Pasifik

3. Arab

4. Afrika

5. Amerika Latin

B. Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia

Pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan di Indonesia pada awalnya ikut dibawa oleh bangsa Belanda dengan melalui organisasi kepramukaan yang bernama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging), yang berarti Persatuan pandu-pandu Hindi-Belanda, yang kemudian tersiar dan diikuti oleh remaja-remaja Indonesia. Akhirnya dalam waktu yang singkat, maka berdirilah beberapa organisasi kepramukaan dengan ruang lingkup daerah, seperti JPC (Javanese Padvinders Organizatie), PPS (Pandu Pemuda Sumatera), NATIPIJ (Nationalle Islamimitsche Padvindery), Hisbul Waton, dll. Para pemimpin pergerakan nasional turut mendukung dalam pendirian organisasi kepanduan di Indonesia karena dapat membantu dalam proses pergerakan nasional.

Akhirnya pemerintah Hindia-Belanda melarang adanya diluar kepanduan NIPV menggunakan istilah “Padvinders/Padvindery”, maka organisasi-organisasi kepanduan mengubah nama organisasinya yang terdapat kata Padvinders/Padvindery dengan kata “Pandu/Kepanduan”. Kata “Pandu/Kepanduan” sebagai ganti kata “Padvinders/Padvindery” adalah usulan dari seseorang yang sekarang kita kenal dengan gelar Bapak Pandu Indonesia, yaitu Bapak K.H. Agus Salim.

Pada tanggal 28 desember 1945, di Solo, Jawa Tengah didirikan suatu organisasi kepramukaan yang berbentuk kesatuan/berskala lingkup nasional yang bernama Pandu Rakyat Indonesia (PRI). Kemudian pada awal tahun 1961, Kepanduan Indonesia telah terpecah dalam 100 lebih organisasi, dan organisasi-organisasi kepanduan tersebut tergabung dalam 3 organisasi federasi Kepanduan, yaitu IPINDO, POPPINDO, dan PKPI, organisasi-organisasi tersebut aktif sampai pertengahan tahun 1961.

Pada tahun 1961, Presiden RI mengeluarkan keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 yang isinya menyatakan bahwa satu-satunya badan wilayah RI yang diperbolehkan menyelenggarakan Pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesia adalah Gerakan Pramuka, yaitu pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Ir. Juanda sebagai pejabat kepresidenan, karena saat itu Ir. Soekarno selaku presiden sedang melakukan kunjungan ke Negara Jepang. Hal tersebut bertujuan agar antar wilayah di Indonesia terjalin persatuan dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.

Pada tahun 1965 IPINDO berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di pasar minggu, Jakarta. Kemudian kegiatan itu dilanjutkan lagi sebagai program kerja kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka. Pada tahun 1966, Menteri Pertanian dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka mengeluarkan Instruksi Bersama, yaitu tentang pembentukan Satuan Karya (SaKa) yang dibentuk untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan khusus di bidang pertanian dan pembangunan masyarakat desa. Disusul berdirinya SaKa-SaKa lainnya seperti SaKa Bhayangkara yang bernaung di Kepolisian, SaKa Dirgantara yang bernaung di penerbangan, SaKa Bahari yang bernaung di kelautan, SaKa Bhakti Husada yang bernaung di kesehatan, dll.

C. Hal-hal penting tentang kepramukaan

1. Bapak Pandu Dunia : Sir Lord Boden Powell

2. Bapak Pandu Indonesia : K.H. Agus Salim

3. Bapak Pramuka : Sri Sultan Hamengkubuwana IX

4. Bapak Palang Merah Dunia : Jean Henry Dunant

5. Bapak Palang Merah Indonesia : Drs. Moh Hatta

6. Hari Pandu Dunia : 22 Februari

7. Hari Pramuka : 14 Agustus

PENGERTIAN, SIFAT, FUNGSI dan TUGAS KEPRAMUKAAN

A. Pengertian Gerakan Pramuka dan Pramuka

Gerakan pramuka adalah nama organisasi yang merupakan suatu wadah pendidikan kepramukaanyang dilaksanakan di Indonesia. Pramuka adalah sebutan bagi anggota gerakan pramuka yang berkedudukan sebagai peserta didik. Kata pramuka dapat pula dijabarkan sebagai Praja Muda Karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya.

B. Sifat Kepramukaan

  1. Nasional

Organisasi yang menyelengarakanpendidikan kepramukaan disuatu negara harus menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara tersebut.

  1. Internasional

Organisasi kepramukaan dinegara manapun harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antar sesama pramuka dan sesama manusia.

  1. Universal

Kepramukaan dapat dipergunakan dimana saja, untuk mendidik anak-anak dan bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaannya selalu selaras dengan Prinsip Dasar Methodik Pendidikan Kepramukaan (PDMPK), yang telah tertulis dalam Anggaran Dasar Kepramukaan sedunia Bab IV No. 3.

Sifat-sifat tersebut dinyatakan pada Resolusi Kepramukaan dunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark.

C. Fungsi dan Tujuan Kepramukaan

Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka ditetapkan bahwa gerakan Pramuka bertujuan untuk mendidik anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesia dengan PDMPK, yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan bangsa dan kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.

D. Tugas Pokok Kepramukaan

a. Gerakan pramuka menyelenggarakan pendidikan bagi anak dan pemuda Indonesia menuju tujuan gerakan pramuka. Sehingga dapat membentuk kader pembangunan yang berjiwa pancasila dan sanggup menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.

  1. Dalam melaksanakan pendidikan gerakan pramuka selalu memperbaiki keadaan, kemampuan, kebutuhan, dan minat peserta didiknya.

c. Gerakan pramuka berkewajiban menjalankan persatuan negara dan selalu berkegiatan sesuai dengan kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

d. Gerakan pramuka hidup di tengah masyarakat, oleh sebab itu harus dapat membentuk/menjadi kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat.

e. Pramuka mendapatkan pembinaan dalam satuan gerak sesuai usia dan kegiatannya dengan mengikuti Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat Kecakapan Khusus, dan pramuka garuda.

f. Sasaran pendidikan Gerakan Pramuka adalah :

1. Kuat keyakinan beragama

2. Tinggi mental dan moral, dan ber-Pancasila

3. Sehat, segar, dan kuat jasmani

4. Cerdas, tangkas, dan terampil

5. Berjiwa kepemimpinan dan patriot

6. Berpengetahuan luas dan dalam

  1. Kesadaran rasional dan peka terhadap perubahan lingkungan.
  2. Pengalaman banyak dan luas.

E. Prinsip Dasar Methodik Pendidikan Kepramukaan (PDMPK)

1. Kewajiban terhadap Tuhan dan Agama

2. Setia pada negara

3. Persahabatan dan persaudaraan sedunia

4. Penolong sesama hidup

5. Kesukarelaan

6. Non politik